Jumat, 04 November 2016

Permasalahan Pencemaran lingkungan

Sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan dan kehidupan manusia.Salah satu fungsi sungai yang utama saat ini asalah fungsinya sebagai sumber air untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan sector perindustrian.Kelestarian fungsi lingkungan sungai dapat terancam oleh penurunan kualitas airnya. Gejala penurunan kualitas air sungai sekarang ini telah diamati secara mudah terutama gejala pencemaran yang terindera seperti : kebusukan air, kehitaman air, kekeruhan, warna air yang non alami, bau dan efek iritasinya pada kulit manusia dan hewan.
Pencemaran air sungai perlu dikendalikan seiring dengan pelaksanaan pembangunan agar fungsi sungai dapat dilestarikan untuk tetap mampu memenuhi hajat hidup orang banyak dan mendukung pembangunan secara berkelanjutan. Upaya-upaya yang dapat ditempuh dalam mengendalikan pencemaran air adalah dengan melakukan :
  1. Pemantauan industri (pemantauan–pembinaan industri dan pengambilan sampel limbah cair).
  2. Pemantauan sungai (pengambilan sampel sungai dan kajian data analisis laboratorium).
Pencemaran air sungai disebabkan oleh banyaknya air limbah yang masuk kedalam sungai yang berasal dari berbagai sumber pencemaran yaitu dari limbah industri, domestik, rumah sakit, peternakan, pertanian dan sebagainya.Dalam rangka pengendalian pencemaran air sungai, diperlukan Pemantauan dan Evaluasi kualitas air sungai. Dengan pencemaran air akan merusak ekosistem sungai. Kebanyakan pencemaran dari pembuangan Industri yang membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Masyarakat di perkotaan harus memiliki kesadaran membuat sumur resapan sekaligus penampung air hujan. Dengan meresapnya air hujan ke tanah, akan menambah cadangan air tanah sebagai sumber air bersih. Hal ini akan dapat mengatasi sebagian masalah kekurangan air di musim kemarau serta mencegah banjir di saat musim hujan.
  • Solusi untuk mengatasi hal ini:
Dalam keseharian kita,
kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang (recycle), mendaur pakai (reuse). Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
Cara alternative :
  • Jangan membuang sampah di sungai baik sampah organik dan nonorgani.
  • Jangan membangun bangunan di sekitar sungai karena itu bisa mempersempit aliran sungai.
  • Perlunya kesadaran masyarakat bandung untuk mengelola sungai, seperti mengadakan kerja bakti untuk membersihkan aliran sungai.
  • Menjaga agar kali/ sungai tetap bersih dengan adanya program kali bersih
  • Membuat aturan atau regulasi untuk bagi yang mencemarkan sungai baik 


Referensi: 
http://putriandini441.blogspot.com/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-air.html

https://budianto838.wordpress.com/2015/04/01/studi-kasus-permasalahan-lingkungan-dan-solusi/
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dangan norma-norma yang berlaku, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain tidak bisa menerimanya atau tidak bisa di toleransi. Prilaku menyimpang banyak kita temui di berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun kalangan atas. Kita bisa menemui berbagai macam penyimpangan sosial di lingkungan sekitar kita, bisa jadi prilaku kita sendiri juga menyimpang tanpa kita sadari. Baik secara langsung atau melalui media masa, seperti melihat langsung suatu kejahatan, atau mendengar kabar dari pembicaraan orang lain, atau membaca berita di koran, majalah, atau melihat berita di televisi, internet, atau mendengar berita di radio, dan masih banyak lagi. Bentuk prilaku menyimpang juga bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Prilaku menyimpang dilakukan oleh berbagai kalangan, berbagai usia, baik individu maupun kelompok. Anehnya prilaku menyimpang yang dilakukan antar kalangan tersebut berbeda. Seperti yang kita ketahui kebanyakan kasus pembunuhan, pencurian, perampokan, minum-minuman keras, pemerkosaan banyak dilakukan oleh kalangan masyarakat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, perekonomian kurang. Tetapi berbeda dengan kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh kalangan masyarakat atas atau pejabat, kebanyakan mereka melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, sex bebas, perjudian, perselingkuhan. Dari jenis kejahatan yang dilakukan sudah tampak jelas perbedaan kelas. Kalangan pejabat atau kalangan atas lebih cenderung melakukan kejahatan yang berkelas. Kemudian pada kalangan pemuda dan pelajar sering di temui berbagai penyimpangan seperti contoh tawuran antar pelajar, balap liar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, pencurian. Prilaku menyimpang juga bisa diartikan prilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika si pelaku belum saatnya untuk melakukannya, yang sebenarnya prilaku tersebut tidak menyimpang ketika pelakunya sudah masuk waktunya. Contoh saja ketika anak mengendarai motor akan di anggap menyimpang karena motor berbahaya bagi anak dibawah umur. Juga ketika seorang siswa sekolah mengendarai motor dan di tilang oleh polisi karena belum mempunyai surat izin mengemudi, sedangkan syarat mendapatkan surat izin mengemudi adalah minimal berusia 17 tahun dan punya KTP. Pemicu terjadinya prilaku menyimpang secara garis besar adalah dari latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, permasalahan keluarga, tingkat kesadaran spiritual, dan kesalahan sosialisasi. Hal ini sudah terbukti ketika terdapat suatu kaksus kejahatan sudah pasti karena alasan tersebut. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi terjadinya prilaku menyimpang maka dibentuklah sebuah peraturan atau bisa disebut pengendalian sosial. Pengendalian sosial merupakan suatu cara atau proses dimana dengan hal itu diharapkan bisa mengajak, bahkan memaksa sekelompok atau seluruh masyarakat bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Adanya pengendalian sosial diharapkan kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing perilaku menyimpang punya cara untuk mencegah atau mengatasinya. Berbagai lembaga pengendalian sosial bisa kita temui di sekitar kita. Contoh kepolisian, pengadilan hukum, lembaga adat, tokoh masyarakat. tetapi kita sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita mempunyai kesadaran diri untuk tidak melakukan tindak menyimpang, dan mengingatkan orang yang melakukan penyimpangan, bukan kita malah mendukung perbuatannya. Dan dengan cara meningkatkan nilai- nilai agama dengan sungguh-sungguh. Dengan cara tersebut maka dalam diri kita akan muncul rasa takut akan melakukan tindak-tindak menyimpang. Dan akhirnya kita terjauh dari hal-hal tersebut saat kita dekat dengan Tuhan kita. Zakki Amaroddin /zakkiamaroddin mahasiswa UIN Maliki Malang Fakultas Psikologi Selengkapnya... IKUTI Share Share 0 0

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zakkiamaroddin/penyimpangan-sosial-dan-pengendaliannya_54f3ea49745513a32b6c8238
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dangan norma-norma yang berlaku, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain tidak bisa menerimanya atau tidak bisa di toleransi. Prilaku menyimpang banyak kita temui di berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun kalangan atas. Kita bisa menemui berbagai macam penyimpangan sosial di lingkungan sekitar kita, bisa jadi prilaku kita sendiri juga menyimpang tanpa kita sadari. Baik secara langsung atau melalui media masa, seperti melihat langsung suatu kejahatan, atau mendengar kabar dari pembicaraan orang lain, atau membaca berita di koran, majalah, atau melihat berita di televisi, internet, atau mendengar berita di radio, dan masih banyak lagi. Bentuk prilaku menyimpang juga bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Prilaku menyimpang dilakukan oleh berbagai kalangan, berbagai usia, baik individu maupun kelompok. Anehnya prilaku menyimpang yang dilakukan antar kalangan tersebut berbeda. Seperti yang kita ketahui kebanyakan kasus pembunuhan, pencurian, perampokan, minum-minuman keras, pemerkosaan banyak dilakukan oleh kalangan masyarakat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, perekonomian kurang. Tetapi berbeda dengan kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh kalangan masyarakat atas atau pejabat, kebanyakan mereka melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, sex bebas, perjudian, perselingkuhan. Dari jenis kejahatan yang dilakukan sudah tampak jelas perbedaan kelas. Kalangan pejabat atau kalangan atas lebih cenderung melakukan kejahatan yang berkelas. Kemudian pada kalangan pemuda dan pelajar sering di temui berbagai penyimpangan seperti contoh tawuran antar pelajar, balap liar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, pencurian. Prilaku menyimpang juga bisa diartikan prilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika si pelaku belum saatnya untuk melakukannya, yang sebenarnya prilaku tersebut tidak menyimpang ketika pelakunya sudah masuk waktunya. Contoh saja ketika anak mengendarai motor akan di anggap menyimpang karena motor berbahaya bagi anak dibawah umur. Juga ketika seorang siswa sekolah mengendarai motor dan di tilang oleh polisi karena belum mempunyai surat izin mengemudi, sedangkan syarat mendapatkan surat izin mengemudi adalah minimal berusia 17 tahun dan punya KTP. Pemicu terjadinya prilaku menyimpang secara garis besar adalah dari latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, permasalahan keluarga, tingkat kesadaran spiritual, dan kesalahan sosialisasi. Hal ini sudah terbukti ketika terdapat suatu kaksus kejahatan sudah pasti karena alasan tersebut. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi terjadinya prilaku menyimpang maka dibentuklah sebuah peraturan atau bisa disebut pengendalian sosial. Pengendalian sosial merupakan suatu cara atau proses dimana dengan hal itu diharapkan bisa mengajak, bahkan memaksa sekelompok atau seluruh masyarakat bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Adanya pengendalian sosial diharapkan kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing perilaku menyimpang punya cara untuk mencegah atau mengatasinya. Berbagai lembaga pengendalian sosial bisa kita temui di sekitar kita. Contoh kepolisian, pengadilan hukum, lembaga adat, tokoh masyarakat. tetapi kita sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita mempunyai kesadaran diri untuk tidak melakukan tindak menyimpang, dan mengingatkan orang yang melakukan penyimpangan, bukan kita malah mendukung perbuatannya. Dan dengan cara meningkatkan nilai- nilai agama dengan sungguh-sungguh. Dengan cara tersebut maka dalam diri kita akan muncul rasa takut akan melakukan tindak-tindak menyimpang. Dan akhirnya kita terjauh dari hal-hal tersebut saat kita dekat dengan Tuhan kita. Zakki Amaroddin /zakkiamaroddin mahasiswa UIN Maliki Malang Fakultas Psikologi Selengkapnya... IKUTI Share Share 0 0

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zakkiamaroddin/penyimpangan-sosial-dan-pengendaliannya_54f3ea49745513a32b6c8238
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dangan norma-norma yang berlaku, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain tidak bisa menerimanya atau tidak bisa di toleransi. Prilaku menyimpang banyak kita temui di berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun kalangan atas. Kita bisa menemui berbagai macam penyimpangan sosial di lingkungan sekitar kita, bisa jadi prilaku kita sendiri juga menyimpang tanpa kita sadari. Baik secara langsung atau melalui media masa, seperti melihat langsung suatu kejahatan, atau mendengar kabar dari pembicaraan orang lain, atau membaca berita di koran, majalah, atau melihat berita di televisi, internet, atau mendengar berita di radio, dan masih banyak lagi. Bentuk prilaku menyimpang juga bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Prilaku menyimpang dilakukan oleh berbagai kalangan, berbagai usia, baik individu maupun kelompok. Anehnya prilaku menyimpang yang dilakukan antar kalangan tersebut berbeda. Seperti yang kita ketahui kebanyakan kasus pembunuhan, pencurian, perampokan, minum-minuman keras, pemerkosaan banyak dilakukan oleh kalangan masyarakat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, perekonomian kurang. Tetapi berbeda dengan kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh kalangan masyarakat atas atau pejabat, kebanyakan mereka melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, sex bebas, perjudian, perselingkuhan. Dari jenis kejahatan yang dilakukan sudah tampak jelas perbedaan kelas. Kalangan pejabat atau kalangan atas lebih cenderung melakukan kejahatan yang berkelas. Kemudian pada kalangan pemuda dan pelajar sering di temui berbagai penyimpangan seperti contoh tawuran antar pelajar, balap liar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, pencurian. Prilaku menyimpang juga bisa diartikan prilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika si pelaku belum saatnya untuk melakukannya, yang sebenarnya prilaku tersebut tidak menyimpang ketika pelakunya sudah masuk waktunya. Contoh saja ketika anak mengendarai motor akan di anggap menyimpang karena motor berbahaya bagi anak dibawah umur. Juga ketika seorang siswa sekolah mengendarai motor dan di tilang oleh polisi karena belum mempunyai surat izin mengemudi, sedangkan syarat mendapatkan surat izin mengemudi adalah minimal berusia 17 tahun dan punya KTP. Pemicu terjadinya prilaku menyimpang secara garis besar adalah dari latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, permasalahan keluarga, tingkat kesadaran spiritual, dan kesalahan sosialisasi. Hal ini sudah terbukti ketika terdapat suatu kaksus kejahatan sudah pasti karena alasan tersebut. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi terjadinya prilaku menyimpang maka dibentuklah sebuah peraturan atau bisa disebut pengendalian sosial. Pengendalian sosial merupakan suatu cara atau proses dimana dengan hal itu diharapkan bisa mengajak, bahkan memaksa sekelompok atau seluruh masyarakat bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Adanya pengendalian sosial diharapkan kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing perilaku menyimpang punya cara untuk mencegah atau mengatasinya. Berbagai lembaga pengendalian sosial bisa kita temui di sekitar kita. Contoh kepolisian, pengadilan hukum, lembaga adat, tokoh masyarakat. tetapi kita sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita mempunyai kesadaran diri untuk tidak melakukan tindak menyimpang, dan mengingatkan orang yang melakukan penyimpangan, bukan kita malah mendukung perbuatannya. Dan dengan cara meningkatkan nilai- nilai agama dengan sungguh-sungguh. Dengan cara tersebut maka dalam diri kita akan muncul rasa takut akan melakukan tindak-tindak menyimpang. Dan akhirnya kita terjauh dari hal-hal tersebut saat kita dekat dengan Tuhan kita. Zakki Amaroddin /zakkiamaroddin mahasiswa UIN Maliki Malang Fakultas Psikologi Selengkapnya... IKUTI Share Share 0 0

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zakkiamaroddin/penyimpangan-sosial-dan-pengendaliannya_54f3ea49745513a32b6c8238
n Pengendaliannya Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dangan norma-norma yang berlaku, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain tidak bisa menerimanya atau tidak bisa di toleransi. Prilaku menyimpang banyak kita temui di berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun kalangan atas. Kita bisa menemui berbagai macam penyimpangan sosial di lingkungan sekitar kita, bisa jadi prilaku kita sendiri juga menyimpang tanpa kita sadari. Baik secara langsung atau melalui media masa, seperti melihat langsung suatu kejahatan, atau mendengar kabar dari pembicaraan orang lain, atau membaca berita di koran, majalah, atau melihat berita di televisi, internet, atau mendengar berita di radio, dan masih banyak lagi. Bentuk prilaku menyimpang juga bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Prilaku menyimpang dilakukan oleh berbagai kalangan, berbagai usia, baik individu maupun kelompok. Anehnya prilaku menyimpang yang dilakukan antar kalangan tersebut berbeda. Seperti yang kita ketahui kebanyakan kasus pembunuhan, pencurian, perampokan, minum-minuman keras, pemerkosaan banyak dilakukan oleh kalangan masyarakat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, perekonomian kurang. Tetapi berbeda dengan kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh kalangan masyarakat atas atau pejabat, kebanyakan mereka melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, sex bebas, perjudian, perselingkuhan. Dari jenis kejahatan yang dilakukan sudah tampak jelas perbedaan kelas. Kalangan pejabat atau kalangan atas lebih cenderung melakukan kejahatan yang berkelas. Kemudian pada kalangan pemuda dan pelajar sering di temui berbagai penyimpangan seperti contoh tawuran antar pelajar, balap liar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, pencurian. Prilaku menyimpang juga bisa diartikan prilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika si pelaku belum saatnya untuk melakukannya, yang sebenarnya prilaku tersebut tidak menyimpang ketika pelakunya sudah masuk waktunya. Contoh saja ketika anak mengendarai motor akan di anggap menyimpang karena motor berbahaya bagi anak dibawah umur. Juga ketika seorang siswa sekolah mengendarai motor dan di tilang oleh polisi karena belum mempunyai surat izin mengemudi, sedangkan syarat mendapatkan surat izin mengemudi adalah minimal berusia 17 tahun dan punya KTP. Pemicu terjadinya prilaku menyimpang secara garis besar adalah dari latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, permasalahan keluarga, tingkat kesadaran spiritual, dan kesalahan sosialisasi. Hal ini sudah terbukti ketika terdapat suatu kaksus kejahatan sudah pasti karena alasan tersebut. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi terjadinya prilaku menyimpang maka dibentuklah sebuah peraturan atau bisa disebut pengendalian sosial. Pengendalian sosial merupakan suatu cara atau proses dimana dengan hal itu diharapkan bisa mengajak, bahkan memaksa sekelompok atau seluruh masyarakat bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Adanya pengendalian sosial diharapkan kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing perilaku menyimpang punya cara untuk mencegah atau mengatasinya. Berbagai lembaga pengendalian sosial bisa kita temui di sekitar kita. Contoh kepolisian, pengadilan hukum, lembaga adat, tokoh masyarakat. tetapi kita sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita mempunyai kesadaran diri untuk tidak melakukan tindak menyimpang, dan mengingatkan orang yang melakukan penyimpangan, bukan kita malah mendukung perbuatannya. Dan dengan cara meningkatkan nilai- nilai agama dengan sungguh-sungguh. Dengan cara tersebut maka dalam diri kita akan muncul rasa takut akan melakukan tindak-tindak menyimpang. Dan akhirnya kita terjauh dari hal-hal tersebut saat kita dekat dengan Tuhan kita

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zakkiamaroddin/penyimpangan-sosial-dan-pengendaliannya_54f3ea49745513a32b6c8238
n Pengendaliannya Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap tidak sesuai dangan norma-norma yang berlaku, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang orang lain tidak bisa menerimanya atau tidak bisa di toleransi. Prilaku menyimpang banyak kita temui di berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat bawah maupun kalangan atas. Kita bisa menemui berbagai macam penyimpangan sosial di lingkungan sekitar kita, bisa jadi prilaku kita sendiri juga menyimpang tanpa kita sadari. Baik secara langsung atau melalui media masa, seperti melihat langsung suatu kejahatan, atau mendengar kabar dari pembicaraan orang lain, atau membaca berita di koran, majalah, atau melihat berita di televisi, internet, atau mendengar berita di radio, dan masih banyak lagi. Bentuk prilaku menyimpang juga bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Prilaku menyimpang dilakukan oleh berbagai kalangan, berbagai usia, baik individu maupun kelompok. Anehnya prilaku menyimpang yang dilakukan antar kalangan tersebut berbeda. Seperti yang kita ketahui kebanyakan kasus pembunuhan, pencurian, perampokan, minum-minuman keras, pemerkosaan banyak dilakukan oleh kalangan masyarakat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah, perekonomian kurang. Tetapi berbeda dengan kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh kalangan masyarakat atas atau pejabat, kebanyakan mereka melakukan tindak korupsi, kolusi, nepotisme, narkoba, sex bebas, perjudian, perselingkuhan. Dari jenis kejahatan yang dilakukan sudah tampak jelas perbedaan kelas. Kalangan pejabat atau kalangan atas lebih cenderung melakukan kejahatan yang berkelas. Kemudian pada kalangan pemuda dan pelajar sering di temui berbagai penyimpangan seperti contoh tawuran antar pelajar, balap liar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, pencurian. Prilaku menyimpang juga bisa diartikan prilaku yang dilakukan oleh seseorang ketika si pelaku belum saatnya untuk melakukannya, yang sebenarnya prilaku tersebut tidak menyimpang ketika pelakunya sudah masuk waktunya. Contoh saja ketika anak mengendarai motor akan di anggap menyimpang karena motor berbahaya bagi anak dibawah umur. Juga ketika seorang siswa sekolah mengendarai motor dan di tilang oleh polisi karena belum mempunyai surat izin mengemudi, sedangkan syarat mendapatkan surat izin mengemudi adalah minimal berusia 17 tahun dan punya KTP. Pemicu terjadinya prilaku menyimpang secara garis besar adalah dari latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, permasalahan keluarga, tingkat kesadaran spiritual, dan kesalahan sosialisasi. Hal ini sudah terbukti ketika terdapat suatu kaksus kejahatan sudah pasti karena alasan tersebut. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi terjadinya prilaku menyimpang maka dibentuklah sebuah peraturan atau bisa disebut pengendalian sosial. Pengendalian sosial merupakan suatu cara atau proses dimana dengan hal itu diharapkan bisa mengajak, bahkan memaksa sekelompok atau seluruh masyarakat bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Adanya pengendalian sosial diharapkan kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masing-masing perilaku menyimpang punya cara untuk mencegah atau mengatasinya. Berbagai lembaga pengendalian sosial bisa kita temui di sekitar kita. Contoh kepolisian, pengadilan hukum, lembaga adat, tokoh masyarakat. tetapi kita sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita mempunyai kesadaran diri untuk tidak melakukan tindak menyimpang, dan mengingatkan orang yang melakukan penyimpangan, bukan kita malah mendukung perbuatannya. Dan dengan cara meningkatkan nilai- nilai agama dengan sungguh-sungguh. Dengan cara tersebut maka dalam diri kita akan muncul rasa takut akan melakukan tindak-tindak menyimpang. Dan akhirnya kita terjauh dari hal-hal tersebut saat kita dekat dengan Tuhan kita

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zakkiamaroddin/penyimpangan-sosial-dan-pengendaliannya_54f3ea49745513a32b6c8238

Senin, 10 Oktober 2016

Sistem Informasi Psikologi

Sistem Informasi Psikologi



*Sistem
Istilah sistem berasal dari kata systema dalam bahasa Yunani yang artinya keseluruhan yang terdiri dari bermacam-macam bagian. Secara umum sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kompleks. Davis (1985), mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi sama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Begitu pula dengan Robert G. Murdick (1993), yang menyebutkan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Gerald J. (1991), mengatakan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.  
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan elemen-elemen yang didalamnya terdapat suatu interaksi dan mempunyai tujuan bersama.

 * Informasi
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (1387) yang diambil dari bahasa Latininformationem yang berarti garis besar, konsep atau ide-ide. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Raymon McLeod (1995), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen computer, elemen non computer atau kombinasinya.
Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Kriteria Informasi
1.      Akurat
2.       Relevan
3.      Tepat waktu
4.        Ekonomis
5.       Efisien
6.       Dapat dipercaya
Fungsi Informasi
Untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Selain itu, informasi juga berguna untuk memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapimengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian untuk mengambil suatukeputusan yang baik (Moekijat,1991).

*Psikologi
Psychology psyche dan logosPsyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa. Psikologi sendiri menurut saya mempelajari pola tingkah laku manusia , bagaimana tingkah laku tersebut terbentuk dan proses-proses mental yang terjadi pada manusia. Sedangkan, Morgan (1987), mengatakan psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia dan binatang, serta penerapannya pada permasalahan manusia.

  *Sistem Informasi Psikologi
Menurut Ladjamudin (2005), sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yanitu menyajikan informasi.
Psikologi sendiri berbicara tentang manusia. jika digabungkan, sistem informasi psikologi mencangkup : Hardware,Software, PeopleProcedurs , Data dan manusia. Dimana Hardware dan software sebagai mesin. Sedangkan prosedur dan manusia sebagai pelaku, Dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya. Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi. 
Kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi psikologi memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masingn jika dilihat dari contoh tersebut. Kekurangannya yaitu tidak dapat melihat secara detail hasilnya.


*Contoh Kasus dan Analisis
Sebagai contoh adalah jika para pegawai HRD ingin menghitung hasil IQ atau psikotes dalam jumlah yang sangat banyak tidaklah efisien jika mengerjakan satu persatu (manual), maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang berguna untuk penggunanya dimana sistem tersebut sangat bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan. .Pengolahan data yang makin lama makin rumit ini perlu dilaksanakan melalui peralatan yang lebih kompleks dan keahlian yang lebih khusus untuk menanganinya. Spesialisasi ini makin membuat pengolahan data menjadi suatu kegiatan tersendiri. Seperti hal nya pada saat ini banyak sekali software yang berguna untuk membantu para testerataupun psikolog menghitung hasil IQ, atau hasil dari psikotes yang sudah dberikan. Seperti software untuk menghitung hasil dari Pauli test, IST, maupun WAIS. Dengan adanya bantuan sistem informasi tersebut pengolahan data dapat menjadi efektif dan mempersingkat waktu.


DAFTAR PUSTAKA

Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta:Gunadarma

Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Sarwono, W. S. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers

Minggu, 28 Februari 2016

Pengertian Computer Based Information System (CBIS)

A.   Pengertian Computer Based Information System (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
B. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Dalam perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut perinciannya :
1.  Fokus awal pada data (EDP)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

2.   Fokus baru pada informasi (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.
3.   Fokus revisi pada pendukung keputusan (DSS)
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
4.   Fokus pada Komunikasi (OA)
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui
5. Fokus potensial pada Konsultasi (AI/ES)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM.
 lingkup data
Model database Hirarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan hubungan child/ parent; setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap child hanya boleh memiliki satu parent ( yang dikenal juga dengan hunbungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entias. Pada database tipe entiti sama dengan tabel. Setiap record individual diwakili dengan baris, dan setiap atribut setiap kolom. Tipe entiti berhubungan satu sama lain dengan menggunakan pemetaan 1:N, juga dikenal sebagai hubungan satu-ke-banyak. Model ini dikenal sebagai model database awal yang diciptakan oleh IBM pada tahu 1960-an. Database hirarki yang paling banyak digunakan saat ini ialah IMS dikembangkan oleh IBM dan Registry Windows oleh Microsoft. Hirarki data digunakan untuk penjelasan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalam database. Hirarki data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan.
   Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Penyimpanan data sekunder pada database terdapat 2 macam yaitu:
a.       SASD (Serial/sequential Accesss Storage Device) adalah suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat penyimpanan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah mgnetic tape, punched card dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (backup) data an program.
b.      DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floopy disk, hard disk), removable hard disk, (Zip disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam medium penyimpanan.
3.      Pemrosesan Data
a.       Pemrosesan Batch Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persedian, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut sikulus harian. Adanya periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya. Dua keunggulan pemrosesan Batch, adalah:
1)      Organisasi meningkatkan efisien dengan bersama-sama mengelompokkan sejumlah besar transaksi kedalam kelompok daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah.
2)      Memberikan sarana kontrol atas pemrosesan transaksi, keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara periodik merekonsiliasi kelompok transaksi dengan angka kontrol.
b.      Pemrosesan Online Pengolahan transaksi satu persatu, saat terjadinya transaksi karena pengolahan online berorientasi transaksi. Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman.
c.       Sistem Real Time merupakan sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik. Bisa juga sebagai mekanisme pengontrolan , perekaman data, pemrosesan secara cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Sistem ini merupakan bentuk khusus dari sitem online yang diperluas kemampuannya dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik tersebut.
C. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya,
Sumber daya SIM
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
SIM dan SIA
SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.
SIM & EntIS
SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS)
Software Pembuat Laporan
Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan laporan khusus mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time horizon.Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS.
Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception.
D. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
Keputusan terbagi menjadi:
·                     Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
·                     Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
·                     Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
·                     Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
·                     Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
·                     Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
   SISTEM PAKAR (ES)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.
Karakteristik Sistem Pakar
·         Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
·         Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
·         Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
·         Memecahkan masalah dengan penalaran.
·         Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
Contoh Sistem Pakar
·         XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
·         MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
·         PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
·         Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
·         Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
·         Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
·         Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
·         Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
·         Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer.
·         Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Aplikasi OA
§  Word Processing
§  E-Mail
§  Voice Mail
§  Electronic Calendaring
§  Audio Conferencing
§  Video Conferencing
§  Computer Conferencing
§  Facsimile
§  Videotex
§  Imaging
§  Desktop Publishing

Sumber :
Saepudin, Asep. (2007). Sistem informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari  http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-informasi-berbasis-komputer.html
Deka, Annes. (2012). Pengertian sistem informasi berbasis komputer dengan contoh sistem pakar. Diakses 11 Oktober, 2012, dari  http://annesdecha.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
Sumarta, Sagiman. (2010). Pengantar system informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari  http://sagimansumarta.files.wordpress.com/2010/01/apsi.pdf
Abidin, Muhammad Zaenal. (2011). Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis komputer. Diakses 110 Oktober,2012, dari http://www.masbied.net/2011/08/28/sistem-informasi-manajemen-sim-berbasis-komputer/
Proboyekti, Umi. (?). Konsep sistem informasi. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/KonsepSI.pdf
YULIDC. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/
Kutukomputer. (2009). Sistem informasi berbasis komputer. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://kutukomputer.net23.net/