Sabtu, 05 April 2014

Stress

Arti Penting Stres



Stres adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting (wikipedia)

Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan dilingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. 

 
Referensi :
  •  http://id.wikipedia.org/wiki/Stres 



  Tipe-Tipe Stres


ada empat tipe stres yang dibagi dalam dua kelompok, yakni positif stres dan negatif stres. Yang termasuk dalam positif stres adalah eustres, yakni saat stres muncul, seseorang justru lebih produktif atau malah lebih kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan.

Positif stres bisa membantu kita melakukan perubahan dalam hidup. Tak sedikit yang berganti profesi atau menemukan jalan keluar yang jitu dari suatu masalah. Positif stres juga membantu kita menyadari ada sesuatu yang salah dan harus diperbaiki. Penemuan-penemuan penting dalam bidang teknologi atau disain kreatif biasanya berasal dari stres tipe ini.

Yang termasuk dalam kelompok negatif stres diantaranya adalah distress. Perasaan stres ini muncul saat seseorang sedang frustasi, takut, atau punya kemarahan yang belum dilampiaskan. Bila terlalu sering mengalami distress, akibatnya adalah tekanan mental. Kemudian ada juga understress, yang terjadi saat seseorang mulai kehilangan tantangan. Manajemen kantor yang salah atau minimnya kesempatan untuk berpartisipasi dan menunjukkan skill sering menyebabkan stres tipe ini. Understress bisa mendorong kita pada masalah baru. Jenuh dan perasaan tak berdaya adalah dua efek dari stres ini, akibatnya kita jadi kehilangan motivasi untuk bekerja.

Tipe negatif stres terakhir adalah over-stress. Stres ini terjadi setelah seseorang bekerja keras atau berusaha berlebihan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan demi memenuhi tenggat. Kondisi ini terus berulang karena kita tak punya waktu untuk break dan menarik napas sejenak, sehingga pikiran kita hanya terfokus pada cara menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin. Over-stress bisa berakibat pada berkurangnya kemampuan atau kreatifitas.

Bagaimana jika pekerjaan kita rawan stres? Carilah cara untuk selalu memompa energi baru. Melakukan kegiatan yang bersifat relaksasi, cuti, berlibur, atau tidak memikirkan pekerjaan setelah jam kantor adalah sebagian dari usaha untuk mengelola stres.

Referensi:  
  • http://nasional.kompas.com/read/2008/10/24/11212663/mengenal.4.tipe.stres.



symptom reducing reasons the stress

  Pengertian symptom - reducing responses terhadap stress
   
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
  • Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
  • Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
  • Overcompensation / Reaction Formation 
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
• Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
  • Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
  • Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
  • Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
  • Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
  • Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata "Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi."  
  • Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
  • Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
  • Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
  • Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
  • Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.
 Referensi: 
  • http://ajengdwiy-ajeng.blogspot.com/2013_04_01_archive.html

Pendekatan Problem Solving


Pemecahan msalah terhadap stres ada banyak caranya, ada bisa dengan kemampuan sensiri maupun dukungan dari lingkungan seseorang yang memiliki tingkat kematangan emosional yang bagus maka dia seharusnya bisa lebih mudah memecahkan suatu permasalahan yang mungkin akan mengakibatkan stress. Di bantu juga dengan pendekatan spiritual kepada Tuhan YME, agar selalu dicarikan jalan keluar yang terbaik.
Jika dari lingkungan, peran orang tua dan sahabat sangat diperlukan agar kita bisa terhindar dari stress kita bisa curhat mengenai permasalahan yang sedang kita hadapi.


Referensi:
  • http://indrapurnama3606.blogspot.com/2013/04/konsep-penyesuaian-diri-reducing.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar